Banana Peel Bonds: A Tale of Friendship
Descarga y escucha en cualquier lugar
Descarga tus episodios favoritos y disfrútalos, ¡dondequiera que estés! Regístrate o inicia sesión ahora para acceder a la escucha sin conexión.
Banana Peel Bonds: A Tale of Friendship
Esta transcripción es generada automáticamente. Ten en cuenta que no se garantiza una precisión absoluta.
Capítulos
Descripción
Fluent Fiction - Indonesian: Banana Peel Bonds: A Tale of Friendship Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/banana-peel-bonds-a-tale-of-friendship/ Story Transcript: Id: Di tengah keramaian Pasar Tradisional Kuta,...
mostra másFind the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/banana-peel-bonds-a-tale-of-friendship
Story Transcript:
Id: Di tengah keramaian Pasar Tradisional Kuta, matahari menyinari setiap sudut dengan cahayanya yang hangat.
En: In the midst of the bustling Kuta Traditional Market, the sun shone its warm light into every corner.
Id: Pasar itu meriah, dipenuhi dengan suara tawar-menawar, aroma rempah, dan senyum ceria pedagang serta pembeli.
En: The market was lively, filled with the sounds of bargaining, the aroma of spices, and the cheerful smiles of both the vendors and the buyers.
Id: Di antara kerumunan itu, ada seorang lelaki muda bernama Komang yang dikenal sebagai orang paling cekatan di pasar.
En: Among the crowd, there was a young man named Komang, known as the most skillful person in the market.
Id: Komang berjalan ke pasar dengan kantung kanvasnya, siap untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan untuk restoran keluarga.
En: Komang walked through the market with his canvas bag, ready to buy the ingredients needed for his family's restaurant.
Id: Di sudut pasar, I Made, penjual pisang yang terkenal, sedang sibuk melayani para pembeli.
En: In a corner of the market, I Made, a famous banana seller, was busy serving customers.
Id: Tak jauh dari situ, Ni Wayan, penjual bunga, memperhatikan hiruk-pikuk pasar dengan senyuman manis di wajahnya.
En: Not far from there, Ni Wayan, a flower seller, observed the hustle and bustle of the market with a sweet smile on her face.
Id: Suatu hari yang cukup cerah, sesuatu yang tidak terduga terjadi.
En: On a particularly bright day, something unexpected happened.
Id: Sebuah kulit pisang entah bagaimana tergeletak di tengah-tengah jalan setapak pasar, yang menjadi jalan utama bagi banyak pembeli dan pedagang.
En: A banana peel somehow ended up in the middle of the market path, which was the main thoroughfare for many buyers and sellers.
Id: Komang yang sedang berjalan sambil mengobrol dengan I Made, tanpa sadar menginjak kulit pisang tersebut.
En: Komang, who was walking and chatting with I Made, unintentionally stepped on the banana peel.
Id: "Duh!
En: "Ouch!"
Id: " teriak Komang saat ia tergelincir.
En: Komang yelled as he slipped.
Id: Dia tergelincir dengan kaki terangkat ke udara dan jatuh dengan pantatnya tepat di atas tanah.
En: His foot went up in the air, and he fell right on his backside.
Id: Terkejut, I Made terlonjak ke belakang seraya menahan tawa.
En: Startled, I Made jumped back, trying to contain his laughter.
Id: Secara tidak disengaja, I Made pun menjatuhkan beberapa sisir pisang yang segera berguling kesana-kemari.
En: Unintentionally, I Made also dropped some bunches of bananas, which started rolling around.
Id: Melihat kejadian itu, Ni Wayan tidak bisa menahan tawa, dan dengan cepat suasana menjadi seperti pesta tawa.
En: Seeing the incident, Ni Wayan couldn't hold back her laughter, and soon the atmosphere turned into a laughter party.
Id: Suara tawa berderai di seluruh pasar, dan orang-orang mulai berkumpul, tertarik dengan kekacauan yang terjadi.
En: Laughter echoed throughout the market, and people started to gather, drawn to the commotion.
Id: Tapi, tawa bukan tanpa kepedulian.
En: But the laughter was not without concern.
Id: Mereka semua bersimpati kepada Komang yang terjatuh.
En: They all sympathized with Komang, who had fallen.
Id: "Aduh, maafkan aku, Komang," I Made berkata, berusaha menahan tawa sambil menawarkan tangannya untuk membantu Komang berdiri.
En: "Oh, I'm sorry, Komang," I Made said, trying to hold back his laughter while offering his hand to help Komang up.
Id: "Ah, Made, ini bukan salahmu.
En: "Ah, Made, it's not your fault.
Id: Ini salah kulit pisang yang licin," jawab Komang sambil terbatuk karena sisa-sisa tawa yang dia coba tahan.
En: It's this slippery banana peel," Komang replied, still trying to contain his laughter with a cough.
Id: Ni Wayan pun mendekati Komang, masih dengan senyuman, dan memberikan dia sekarung bunga frangipani (kamboja).
En: Ni Wayan approached Komang, still smiling, and handed him a bag of frangipani flowers.
Id: "Ini untuk meringankan hatimu," ujarnya dengan ramah.
En: "This is to lighten your heart," she said kindly.
Id: Komang menerima bunga itu dan tersenyum.
En: Komang accepted the flowers and smiled.
Id: "Terima kasih, Wayan.
En: "Thank you, Wayan.
Id: Ini benar-benar menghiburku.
En: This really cheers me up."
Id: "Dari hari itu, kulit pisang menjadi bahan candaan di Pasar Tradisional Kuta.
En: From that day on, the banana peel became a subject of jokes at the Kuta Traditional Market.
Id: Pembeli dan pedagang selalu waspada agar tidak mengulangi kejadian yang sama.
En: Both buyers and sellers were always mindful not to repeat the same incident.
Id: Mereka semua bekerja sama untuk menjaga kebersihan agar pasar tetap aman dan nyaman.
En: They all worked together to maintain cleanliness for the market to remain safe and comfortable.
Id: Meskipun awalnya sebuah insiden yang memalukan, kejadian itu mengakibatkan Komang, I Made, dan Ni Wayan menjadi lebih dekat sebagai teman.
En: Despite being initially embarrassing, the incident brought Komang, I Made, and Ni Wayan closer as friends.
Id: Mereka sering tertawa dan mengingat kejadian itu sebagai momen yang mempererat persahabatan mereka.
En: They often laughed and remembered the event as a moment that strengthened their friendship.
Id: Pasar Tradisional Kuta kembali meriah dengan keramaian dan kebersamaan yang telah diperkuat oleh kulit pisang, tawa, dan persahabatan.
En: The Kuta Traditional Market returned to its lively atmosphere, strengthened by the camaraderie and togetherness brought about by the banana peel, laughter, and friendship.
Id: Dan Komang tidak pernah lagi terjatuh karena kulit pisang.
En: And Komang never fell because of a banana peel again.
Id: Tetapi jika suatu hari itu terjadi lagi, dia tahu bahwa tawa dan dukungan teman-temannya akan selalu ada untuknya.
En: But if it were to happen again one day, he knew that the laughter and support of his friends would always be there for him.
Vocabulary Words:
- midst: di tengah-tengah
- bustling: ramai
- Traditional: tradisional
- Market: pasar
- shone: menyinari
- warm: hangat
- lively: meriah
- sounds: suara
- bargaining: tawar-menawar
- aroma: aroma
- spices: rempah
- cheerful: ceria
- smiles: senyum
- vendors: pedagang
- buyers: pembeli
- young: muda
- skillful: cekatan
- canvas bag: kantung kanvas
- ingredients: bahan-bahan
- restaurant: restoran
- famous: terkenal
- banana seller: penjual pisang
- flower seller: penjual bunga
- observed: memperhatikan
- hustle and bustle: hiruk-pikuk
- banana peel: kulit pisang
- slipped: tergelincir
- laughter: tawa
- support: dukungan
Información
Autor | FluentFiction.org |
Organización | Kameron Kilchrist |
Página web | www.fluentfiction.org |
Etiquetas |
Copyright 2024 - Spreaker Inc. an iHeartMedia Company
Comentarios