Transcrito

Banana Peel Bonds: A Tale of Friendship

18 de dic. de 2023 · 18m 51s
Banana Peel Bonds: A Tale of Friendship
Capítulos

01 · Main Story

1m 43s

02 · Vocabulary Words

15m

Descripción

Fluent Fiction - Indonesian: Banana Peel Bonds: A Tale of Friendship Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/banana-peel-bonds-a-tale-of-friendship/ Story Transcript: Id: Di tengah keramaian Pasar Tradisional Kuta,...

mostra más
Fluent Fiction - Indonesian: Banana Peel Bonds: A Tale of Friendship
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/banana-peel-bonds-a-tale-of-friendship

Story Transcript:

Id: Di tengah keramaian Pasar Tradisional Kuta, matahari menyinari setiap sudut dengan cahayanya yang hangat.
En: In the midst of the bustling Kuta Traditional Market, the sun shone its warm light into every corner.

Id: Pasar itu meriah, dipenuhi dengan suara tawar-menawar, aroma rempah, dan senyum ceria pedagang serta pembeli.
En: The market was lively, filled with the sounds of bargaining, the aroma of spices, and the cheerful smiles of both the vendors and the buyers.

Id: Di antara kerumunan itu, ada seorang lelaki muda bernama Komang yang dikenal sebagai orang paling cekatan di pasar.
En: Among the crowd, there was a young man named Komang, known as the most skillful person in the market.

Id: Komang berjalan ke pasar dengan kantung kanvasnya, siap untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan untuk restoran keluarga.
En: Komang walked through the market with his canvas bag, ready to buy the ingredients needed for his family's restaurant.

Id: Di sudut pasar, I Made, penjual pisang yang terkenal, sedang sibuk melayani para pembeli.
En: In a corner of the market, I Made, a famous banana seller, was busy serving customers.

Id: Tak jauh dari situ, Ni Wayan, penjual bunga, memperhatikan hiruk-pikuk pasar dengan senyuman manis di wajahnya.
En: Not far from there, Ni Wayan, a flower seller, observed the hustle and bustle of the market with a sweet smile on her face.

Id: Suatu hari yang cukup cerah, sesuatu yang tidak terduga terjadi.
En: On a particularly bright day, something unexpected happened.

Id: Sebuah kulit pisang entah bagaimana tergeletak di tengah-tengah jalan setapak pasar, yang menjadi jalan utama bagi banyak pembeli dan pedagang.
En: A banana peel somehow ended up in the middle of the market path, which was the main thoroughfare for many buyers and sellers.

Id: Komang yang sedang berjalan sambil mengobrol dengan I Made, tanpa sadar menginjak kulit pisang tersebut.
En: Komang, who was walking and chatting with I Made, unintentionally stepped on the banana peel.

Id: "Duh!
En: "Ouch!"

Id: " teriak Komang saat ia tergelincir.
En: Komang yelled as he slipped.

Id: Dia tergelincir dengan kaki terangkat ke udara dan jatuh dengan pantatnya tepat di atas tanah.
En: His foot went up in the air, and he fell right on his backside.

Id: Terkejut, I Made terlonjak ke belakang seraya menahan tawa.
En: Startled, I Made jumped back, trying to contain his laughter.

Id: Secara tidak disengaja, I Made pun menjatuhkan beberapa sisir pisang yang segera berguling kesana-kemari.
En: Unintentionally, I Made also dropped some bunches of bananas, which started rolling around.

Id: Melihat kejadian itu, Ni Wayan tidak bisa menahan tawa, dan dengan cepat suasana menjadi seperti pesta tawa.
En: Seeing the incident, Ni Wayan couldn't hold back her laughter, and soon the atmosphere turned into a laughter party.

Id: Suara tawa berderai di seluruh pasar, dan orang-orang mulai berkumpul, tertarik dengan kekacauan yang terjadi.
En: Laughter echoed throughout the market, and people started to gather, drawn to the commotion.

Id: Tapi, tawa bukan tanpa kepedulian.
En: But the laughter was not without concern.

Id: Mereka semua bersimpati kepada Komang yang terjatuh.
En: They all sympathized with Komang, who had fallen.

Id: "Aduh, maafkan aku, Komang," I Made berkata, berusaha menahan tawa sambil menawarkan tangannya untuk membantu Komang berdiri.
En: "Oh, I'm sorry, Komang," I Made said, trying to hold back his laughter while offering his hand to help Komang up.

Id: "Ah, Made, ini bukan salahmu.
En: "Ah, Made, it's not your fault.

Id: Ini salah kulit pisang yang licin," jawab Komang sambil terbatuk karena sisa-sisa tawa yang dia coba tahan.
En: It's this slippery banana peel," Komang replied, still trying to contain his laughter with a cough.

Id: Ni Wayan pun mendekati Komang, masih dengan senyuman, dan memberikan dia sekarung bunga frangipani (kamboja).
En: Ni Wayan approached Komang, still smiling, and handed him a bag of frangipani flowers.

Id: "Ini untuk meringankan hatimu," ujarnya dengan ramah.
En: "This is to lighten your heart," she said kindly.

Id: Komang menerima bunga itu dan tersenyum.
En: Komang accepted the flowers and smiled.

Id: "Terima kasih, Wayan.
En: "Thank you, Wayan.

Id: Ini benar-benar menghiburku.
En: This really cheers me up."

Id: "Dari hari itu, kulit pisang menjadi bahan candaan di Pasar Tradisional Kuta.
En: From that day on, the banana peel became a subject of jokes at the Kuta Traditional Market.

Id: Pembeli dan pedagang selalu waspada agar tidak mengulangi kejadian yang sama.
En: Both buyers and sellers were always mindful not to repeat the same incident.

Id: Mereka semua bekerja sama untuk menjaga kebersihan agar pasar tetap aman dan nyaman.
En: They all worked together to maintain cleanliness for the market to remain safe and comfortable.

Id: Meskipun awalnya sebuah insiden yang memalukan, kejadian itu mengakibatkan Komang, I Made, dan Ni Wayan menjadi lebih dekat sebagai teman.
En: Despite being initially embarrassing, the incident brought Komang, I Made, and Ni Wayan closer as friends.

Id: Mereka sering tertawa dan mengingat kejadian itu sebagai momen yang mempererat persahabatan mereka.
En: They often laughed and remembered the event as a moment that strengthened their friendship.

Id: Pasar Tradisional Kuta kembali meriah dengan keramaian dan kebersamaan yang telah diperkuat oleh kulit pisang, tawa, dan persahabatan.
En: The Kuta Traditional Market returned to its lively atmosphere, strengthened by the camaraderie and togetherness brought about by the banana peel, laughter, and friendship.

Id: Dan Komang tidak pernah lagi terjatuh karena kulit pisang.
En: And Komang never fell because of a banana peel again.

Id: Tetapi jika suatu hari itu terjadi lagi, dia tahu bahwa tawa dan dukungan teman-temannya akan selalu ada untuknya.
En: But if it were to happen again one day, he knew that the laughter and support of his friends would always be there for him.


Vocabulary Words:
  • midst: di tengah-tengah
  • bustling: ramai
  • Traditional: tradisional
  • Market: pasar
  • shone: menyinari
  • warm: hangat
  • lively: meriah
  • sounds: suara
  • bargaining: tawar-menawar
  • aroma: aroma
  • spices: rempah
  • cheerful: ceria
  • smiles: senyum
  • vendors: pedagang
  • buyers: pembeli
  • young: muda
  • skillful: cekatan
  • canvas bag: kantung kanvas
  • ingredients: bahan-bahan
  • restaurant: restoran
  • famous: terkenal
  • banana seller: penjual pisang
  • flower seller: penjual bunga
  • observed: memperhatikan
  • hustle and bustle: hiruk-pikuk
  • banana peel: kulit pisang
  • slipped: tergelincir
  • laughter: tawa
  • support: dukungan
mostra menos
Información
Autor FluentFiction.org
Organización Kameron Kilchrist
Página web www.fluentfiction.org
Etiquetas

Parece que no tienes ningún episodio activo

Echa un ojo al catálogo de Spreaker para descubrir nuevos contenidos.

Actual

Portada del podcast

Parece que no tienes ningún episodio en cola

Echa un ojo al catálogo de Spreaker para descubrir nuevos contenidos.

Siguiente

Portada del episodio Portada del episodio

Cuánto silencio hay aquí...

¡Es hora de descubrir nuevos episodios!

Descubre
Tu librería
Busca