Chili Chaos: A Comical Market Mix-Up
Descarga y escucha en cualquier lugar
Descarga tus episodios favoritos y disfrútalos, ¡dondequiera que estés! Regístrate o inicia sesión ahora para acceder a la escucha sin conexión.
Chili Chaos: A Comical Market Mix-Up
Esta transcripción es generada automáticamente. Ten en cuenta que no se garantiza una precisión absoluta.
Capítulos
Descripción
Fluent Fiction - Indonesian: Chili Chaos: A Comical Market Mix-Up Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/chili-chaos-a-comical-market-mix-up/ Story Transcript: Id: Di sebuah desa yang ramai, ada pasar...
mostra másFind the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/chili-chaos-a-comical-market-mix-up
Story Transcript:
Id: Di sebuah desa yang ramai, ada pasar tradisional yang selalu dipenuhi oleh keramaian dan keceriaan.
En: In a bustling village, there was a traditional market that was always filled with hustle and bustle.
Id: Pasar itu seperti hati dari desa itu, tempat di mana penduduk desa bertemu, berbicara, dan tertawa sambil membeli kebutuhan mereka.
En: The market was like the heart of the village, a place where the villagers met, talked, and laughed while buying their necessities.
Id: Pada suatu pagi yang cerah, Anita, dengan ayam kesayangannya di bawah lengan, berjalan menuju pasar dengan hati riang.
En: On a bright morning, Anita walked to the market with her beloved chicken tucked under her arm, feeling cheerful.
Id: Ayam itu bukan sekadar hewan peliharaan biasa, tapi juga teman berbicara Anita setiap hari.
En: The chicken wasn't just an ordinary pet, but also Anita's daily companion.
Id: Di pasar itu juga, Budi dan Citra sedang berbelanja bumbu dapur.
En: At the market, Budi and Citra were shopping for kitchen spices.
Id: Budi, yang khususnya mencari cabe, berharap bisa membuat sambal terpedas di desa.
En: Budi, specifically looking for chili, hoped to make the spiciest sambal in the village.
Id: Keramaian pasar itu membuat Anita terlena.
En: The liveliness of the market made Anita lose track of time.
Id: Dia bertemu banyak teman dan tetangga, berbincang sambil tertawa.
En: She met many friends and neighbors, chatting and laughing.
Id: Namun, di tengah perbincangan dengan Citra, yang sedang memilih tomat, entah bagaimana, Anita yang sebenarnya ingin membeli beras, tanpa sengaja meninggalkan ayamnya di samping keranjang cabe milik Budi.
En: However, amidst her conversation with Citra, who was choosing tomatoes, somehow Anita, who actually wanted to buy rice, accidentally left her chicken beside Budi's basket of chili.
Id: Setelah itu, Budi yang tidak menyadari bahwa keranjang itu bukan miliknya, mengangkatnya dan berjalan pulang.
En: Unaware that the basket didn't belong to him, Budi picked it up and walked home.
Id: Di rumahnya, ketika ia membuka keranjang itu, dia malah menemukan ayam yang sedang tidur nyenyak.
En: When he opened the basket at home, he found the chicken peacefully sleeping.
Id: Budi bingung, "Ini bukan cabeku!" serunya.
En: Confused, he exclaimed, "This isn't my chili!"
Id: Anita, yang kembali ke pasar untuk mencari ayamnya, terkejut saat melihat keranjang cabe yang ia kira keranjangnya itu.
En: Anita, returning to the market to find her chicken, was shocked when she saw the basket of chili, which she mistook for her own.
Id: "Di mana ayamku?" hatinya berdebar-debar.
En: "Where's my chicken?" her heart raced.
Id: Kebingungan muncul di pasar, Anita mencari di setiap sudut, dan Budi pun kembali dengan ayam dalam keranjang.
En: Confusion arose at the market as Anita searched every corner, and Budi returned with the chicken in the basket.
Id: Akhirnya, di tengah kekacauan di pasar, Anita dan Budi bertemu.
En: Finally, amidst the chaos at the market, Anita and Budi met.
Id: "Oh, Budi! Itu Ayamku!" seru Anita, lega namun masih bingung.
En: "Oh, Budi! That's my chicken!" exclaimed Anita, relieved but still puzzled.
Id: Budi tertawa, "Dan ini cabe-cabemu."
En: Budi laughed, "And these are your chilies."
Id: Mereka tertawa bersama dan bertukar barang yang salah.
En: They laughed together and exchanged the mistaken items.
Id: Penduduk desa yang lain juga ikut tertawa melihat kericuhan yang tidak sengaja terjadi.
En: Other villagers also joined in laughter, seeing the unintentional commotion.
Id: Dari kejadian itu, Anita dan Budi menjadi teman yang baik.
En: From that incident, Anita and Budi became good friends.
Id: Mereka selalu ingat akan hari itu, hari di mana mercado menjadi saksi bisu pertukaran yang paling lucu dalam hidup mereka.
En: They always remembered that day, the day when the market became the unwitting witness to the funniest exchange in their lives.
Id: Singkat cerita, pasar tradisional tidak hanya menjadi tempat bertukar barang, tapi juga kenangan yang akan selalu teringat oleh Anita, Budi, dan Citra.
En: In short, the traditional market was not just a place for exchanging goods, but also a memory that would always be cherished by Anita, Budi, and Citra.
Vocabulary Words:
- traditional: tradisional
- market: pasar
- hustle: keramaian
- bustle: keceriaan
- beloved: kesayangan
- companion: teman
- spices: bumbu
- liveliness: keramaian
- conversation: perbincangan
- accidentally: tanpa sengaja
- confusion: kebingungan
- exclaimed: seru
- chaos: kekacauan
- witness: saksi
- exchange: pertukaran
- memories: kenangan
Información
Autor | FluentFiction.org |
Organización | Kameron Kilchrist |
Página web | www.fluentfiction.org |
Etiquetas |
Copyright 2024 - Spreaker Inc. an iHeartMedia Company