Coffee Chaos: A Spicy Mix-Up!
Descarga y escucha en cualquier lugar
Descarga tus episodios favoritos y disfrútalos, ¡dondequiera que estés! Regístrate o inicia sesión ahora para acceder a la escucha sin conexión.
Coffee Chaos: A Spicy Mix-Up!
Esta transcripción es generada automáticamente. Ten en cuenta que no se garantiza una precisión absoluta.
Capítulos
Descripción
Fluent Fiction - Indonesian: Coffee Chaos: A Spicy Mix-Up! Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/coffee-chaos-a-spicy-mix-up/ Story Transcript: Id: Di sudut kota yang ramai, ada sebuah Warung...
mostra másFind the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/coffee-chaos-a-spicy-mix-up
Story Transcript:
Id: Di sudut kota yang ramai, ada sebuah Warung Kopi yang selalu penuh dengan cerita.
En: In a bustling corner of the city, there is a Coffee Stall that is always filled with stories.
Id: Di tempat itulah Budi, Siti, dan Rudi sering bertemu untuk menikmati waktu sambil menghabiskan secangkir kopi.
En: It is the place where Budi, Siti, and Rudi often meet to enjoy their time while sipping a cup of coffee.
Id: Suatu hari, langit cerah dan burung-burung bernyanyi, Budi masuk ke Warung Kopi dengan langkah bersemangat.
En: One day, under clear skies and with birds chirping, Budi entered the Coffee Stall energetically.
Id: Ia melihat Siti sudah duduk di meja favorit mereka.
En: He saw Siti already sitting at their favorite table.
Id: Siti hari itu mencoba sesuatu yang baru, kopi pedas khas warung itu.
En: That day, Siti tried something new – the spicy coffee that's typical of the stall.
Id: "Siti, kamu dulu tidak suka pedas, kan?
En: "Siti, you didn't use to like spicy, did you?"
Id: " tanya Budi dengan penasaran.
En: asked Budi curiously.
Id: Siti hanya tersenyum sambil menyesap kopi itu, "Aku ingin mencoba sesuatu yang berbeda hari ini," jawabnya.
En: Siti just smiled as she sipped the coffee, "I want to try something different today," she replied.
Id: Rudi yang suka bercanda, datang terakhir dan langsung ikut nimbrung di meja itu.
En: Rudi, the joker, arrived last and immediately joined them at the table.
Id: Ketiganya lalu sibuk berbincang dan tertawa.
En: The three of them then engaged in lively conversation and laughter.
Id: Tanpa sadar, Budi yang lupa masih belum memesan, mengambil cangkir yang ada di hadapannya dan langsung meneguknya.
En: Unconsciously, Budi, who had forgotten to order, grabbed the cup in front of him and took a gulp.
Id: Ternyata, itu adalah kopi pedas milik Siti.
En: It turned out to be Siti's spicy coffee.
Id: Seketika, wajah Budi merah padam, kedua matanya membulat, dan ia mulai loncat kecil seperti orang yang menari.
En: Instantly, Budi's face turned red, his eyes widened, and he started to do a little dance as if he were stepping on hot embers.
Id: Ia mencari air dengan gestur yang mulai kocar-kacir.
En: He gestured in a flustered manner, searching for water.
Id: Setiap orang di Warung Kopi itu tidak bisa menahan tawa melihat kekocakan Budi.
En: Everyone in the Coffee Stall couldn't help but burst out laughing at Budi's antics.
Id: Rudi bahkan tertawa sampai terbatuk-batuk.
En: Rudi even laughed until he started coughing.
Id: "Budi, kau seperti kodok yang dengan tak sengaja menelusuri padang cabai," canda Rudi sambil tertawa.
En: "Budi, you're like a frog accidentally hopping onto a chili field," joked Rudi while laughing.
Id: Siti dengan cepat memberikan gelas air pada Budi, dan ia pun menenggaknya dengan cepat.
En: Siti quickly handed Budi a glass of water, and he drank it swiftly.
Id: Setelah beberapa teguk, wajah Budi mulai normal kembali, dan semuanya kembali tertawa.
En: After a few sips, Budi's face returned to normal, and everyone laughed again.
Id: "Kopi pedas, bukan untuk semua orang," kata Siti masih dengan senyum di bibirnya.
En: "Spicy coffee really isn't for everyone," said Siti, still smiling.
Id: "Tapi, pengalaman ini tidak akan pernah kulupakan," kata Budi sambil mengusap keringat di dahinya.
En: "But, I will never forget this experience," said Budi as he wiped the sweat from his forehead.
Id: Meski kejadian itu membuat Budi sedikit terkejut, hari itu menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi ketiganya.
En: Although the incident surprised Budi a bit, that day became an unforgettable memory for the three of them.
Id: Sejak saat itu, Budi selalu memastikan cangkir yang ia ambil adalah kopi manis favoritnya, dan Warung Kopi itu semakin ramai dengan cerita-cerita baru yang penuh tawa dan persahabatan.
En: Since then, Budi always made sure that the cup he picked up was his favorite sweet coffee, and the Coffee Stall became even livelier with new stories full of laughter and friendship.
Id: Dan begitulah, kopi pedas Siti telah mengajar Budi sebuah pelajaran penting: selalu periksa sebelum kau minum.
En: And thus, Siti's spicy coffee had taught Budi an important lesson: always check before you drink.
Id: Warung Kopi itu tidak hanya menjadi tempat minum kopi biasa, tetapi juga menjadi saksi bisu kekompakan dan kejenakaan tiga sahabat.
En: The Coffee Stall had become not just a place for regular coffee, but also a silent witness to the solidarity and antics of the three friends.
Vocabulary Words:
- bustling: ramai
- Coffee Stall: Warung Kopi
- filled: penuh
- stories: cerita
- favorite: favorit
- energetically: dengan langkah bersemangat
- spicy: pedas
- curiously: dengan penasaran
- smiled: tersenyum
- replied: menjawab
- joker: pembuat lelucon
- engaged: sibuk
- lively: ramai
- conversation: percakapan
- laughter: tawa
- unconsciously: tanpa sadar
- forgotten: lupa
- grabbed: mengambil
- gulp: menelan
- red: merah
- widened: membulat
- dance: menari
- gestured: mengisyaratkan
- flustered: kocar-kacir
- searching: mencari
- burst out: tertawa terbahak-bahak
- coughing: batuk-batuk
- lesson: pelajaran
- wiped: mengusap
- incident: kejadian
Información
Autor | FluentFiction.org |
Organización | Kameron Kilchrist |
Página web | www.fluentfiction.org |
Etiquetas |
Copyright 2024 - Spreaker Inc. an iHeartMedia Company
Comentarios