Courage in the Shadows: Adi's Resilient Quest in Jakarta
Descarga y escucha en cualquier lugar
Descarga tus episodios favoritos y disfrútalos, ¡dondequiera que estés! Regístrate o inicia sesión ahora para acceder a la escucha sin conexión.
Courage in the Shadows: Adi's Resilient Quest in Jakarta
Esta transcripción es generada automáticamente. Ten en cuenta que no se garantiza una precisión absoluta.
Capítulos
Descripción
Fluent Fiction - Indonesian: Courage in the Shadows: Adi's Resilient Quest in Jakarta Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/courage-in-the-shadows-adis-resilient-quest-in-jakarta/ Story Transcript: Id: Di bawah hiruk-pikuk kota...
mostra másFind the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/courage-in-the-shadows-adis-resilient-quest-in-jakarta
Story Transcript:
Id: Di bawah hiruk-pikuk kota Jakarta yang sibuk, tersembunyi sebuah bunker bawah tanah yang remang.
En: Beneath the hustle and bustle of busy Jakarta, a dim underground bunker lay hidden.
Id: Itu adalah tempat Adi berlindung ketika dunia di atas menjadi terlalu berbahaya.
En: It was where Adi sought shelter when the world above became too dangerous.
Id: Bunker itu memiliki persediaan makanan kaleng dan botol air yang cukup untuk beberapa waktu, tetapi Adi tahu bahwa dia tidak bisa tinggal di sana selamanya.
En: The bunker held enough supplies of canned food and bottled water to last a while, but Adi knew he couldn’t stay there forever.
Id: Sekarang musim kemarau.
En: It was now the dry season.
Id: Udara Jakarta yang kering dan berdebu terasa berat.
En: The dry, dusty air of Jakarta felt heavy.
Id: Baru-baru ini, kota itu merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia.
En: Recently, the city celebrated Indonesia’s Independence Day.
Id: Namun, kegembiraan perayaan terasa jauh dari tempat Adi bersembunyi.
En: However, the joy of the celebration seemed distant from where Adi was hiding.
Id: Adi, seorang pemuda yang cekatan dan kuat, tiba-tiba merasakan demam tinggi.
En: Adi, a resourceful and strong young man, suddenly came down with a high fever.
Id: Gejala penyakit langka mulai menyerang tubuhnya.
En: Symptoms of a rare disease started to afflict his body.
Id: Keringat deras mengalir di dahinya, membuat pikirannya lambat dan bingung.
En: Sweat poured down his forehead, slowing and confusing his thoughts.
Id: Dia merasa cemas dan takut.
En: He felt anxious and afraid.
Id: Dia harus menemukan cara untuk sembuh dan segera bersatu kembali dengan keluarganya.
En: He needed to find a way to recover and reunite with his family soon.
Id: Bunker itu tidak banyak menyediakan bantuan.
En: The bunker provided little help.
Id: Kotak pertolongan pertama hanya berisi beberapa plester dan obat-obatan sederhana.
En: The first-aid kit contained only a few band-aids and basic medicines.
Id: Keputusasaan mulai merayap masuk, tetapi Adi menolak menyerah.
En: Desperation began to creep in, but Adi refused to give up.
Id: Dia harus membuat keputusan sulit: tetap bersembunyi dan merawat dirinya sendiri, atau keluar mencari bantuan medis.
En: He had to make a tough decision: stay hidden and nurse himself, or venture out to seek medical help.
Id: Setelah berpikir keras, Adi memilih jalan yang lebih berisiko.
En: After much deliberation, Adi chose the riskier path.
Id: Dia memutuskan untuk meninggalkan bunker di bawah naungan malam.
En: He decided to leave the bunker under the cover of night.
Id: Dia ingat neneknya pernah bercerita tentang tumbuhan obat yang bisa ditemukan tidak jauh dari tempatnya bersembunyi sekarang.
En: He remembered his grandmother once talked about medicinal plants that could be found not far from where he was hiding now.
Id: Di bawah cahaya bulan yang pucat, Adi merangkak keluar dari bunker.
En: Under the pale moonlight, Adi crawled out of the bunker.
Id: Udara malam terkadang menyegarkan, terkadang menakutkan.
En: The night air was sometimes refreshing, sometimes intimidating.
Id: Kota Jakarta berdiam senyap, seolah mengerti risiko yang diambil Adi.
En: The city of Jakarta lay silent, as if understanding the risks Adi was taking.
Id: Dengan setiap langkah, hatinya berdebar cepat.
En: With every step, his heart pounded quickly.
Id: Setelah beberapa jam pencarian yang melelahkan, Adi menemukan apa yang dia cari. Beberapa tanaman herbal yang berdiri kokoh di antara sisa-sisa perayaan sebelumnya.
En: After several hours of exhausting searching, Adi found what he was looking for—some herbal plants standing resiliently among the remnants of previous celebrations.
Id: Keyakinannya meningkat.
En: His confidence grew.
Id: Adi dengan hati-hati memetik dan kembali ke bunker sebelum cahaya pagi membocorkan keberadaannya.
En: Adi carefully picked them and returned to the bunker before the morning light could reveal his whereabouts.
Id: Di dalam bunker, Adi mengolah tanaman itu seperti yang dia ingat dari pelajaran neneknya.
En: Inside the bunker, Adi processed the plants as he recalled from his grandmother's lessons.
Id: Harapannya semakin besar saat dia mengonsumsi campuran herbal tersebut.
En: His hope grew as he consumed the herbal mixture.
Id: Malam itu, perlahan-lahan, demam Adi mulai turun.
En: That night, slowly, Adi’s fever began to subside.
Id: Kekuatannya kembali dan pikirannya jernih.
En: His strength returned and his mind cleared.
Id: Dia terbaring di bunker dengan senyum tipis di bibirnya.
En: He lay in the bunker with a faint smile on his lips.
Id: Adi merasa ada harapan.
En: Adi felt hope.
Id: Mungkin dia lebih dekat kepada keluarganya daripada sebelumnya.
En: Perhaps he was closer to his family than ever before.
Id: Dia telah menemukan kekuatan dalam dirinya yang tidak pernah dia sadari.
En: He had discovered a strength within himself he never realized.
Id: Kini, dia siap menghadapi apapun yang akan datang.
En: Now, he was ready to face whatever came next.
Id: Adi tahu perjalanannya belum selesai tapi dia juga tahu bahwa dia lebih dari mampu.
En: Adi knew his journey was not over yet, but he also knew he was more than capable.
Id: Dengan keberanian dan tekad baru, dia yakin dia bisa segera bertemu keluarganya lagi.
En: With newfound courage and resolve, he was confident he could meet his family again soon.
Id: Bukan karena keberuntungan, tetapi karena kekuatan yang dia temukan dalam dirinya sendiri.
En: Not because of luck, but because of the strength he found within himself.
Vocabulary Words:
- hustle: hiruk-pikuk
- bustle: kesibukan
- underground: bawah tanah
- bunker: bunker
- supplies: persediaan
- canned: kaleng
- sought: mencari
- shelter: berlindung
- dusty: berdebu
- celebrated: merayakan
- distant: jauh
- resourceful: cekatan
- fever: demam
- afflict: menyerang
- symptoms: gejala
- anxious: cemas
- recover: sembuh
- reunite: bersatu kembali
- desperation: keputusasaan
- venture: keluar mencari
- deliberation: berpikir keras
- riskier: lebih berisiko
- medicinal: obat
- herbal: herbal
- pale: pucat
- intimidating: menakutkan
- resiliently: kokoh
- remnants: sisa-sisa
- processed: mengolah
- subside: turun
Información
Autor | FluentFiction.org |
Organización | Kameron Kilchrist |
Página web | www.fluentfiction.org |
Etiquetas |
Copyright 2024 - Spreaker Inc. an iHeartMedia Company