Transcrito

Durian Duel: A Friendship Forged in Fruit

17 de feb. de 2024 · 13m 32s
Durian Duel: A Friendship Forged in Fruit
Capítulos

01 · Main Story

1m 41s

02 · Vocabulary Words

11m 47s

Descripción

Fluent Fiction - Indonesian: Durian Duel: A Friendship Forged in Fruit Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/durian-duel-a-friendship-forged-in-fruit/ Story Transcript: Id: Di sebuah pasar tradisional yang ramai,...

mostra más
Fluent Fiction - Indonesian: Durian Duel: A Friendship Forged in Fruit
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/durian-duel-a-friendship-forged-in-fruit

Story Transcript:

Id: Di sebuah pasar tradisional yang ramai, terdengar gelak tawa dan canda riang pengunjung yang sibuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.
En: In a bustling traditional market, the sounds of laughter and lively chatter of shoppers busy buying daily necessities could be heard.

Id: Di salah satu sudut pasar, ada sebuah pohon duri yang sangat besar.
En: In one corner of the market, there stood a very large durian tree.

Id: Pohon durian itu terkenal dengan buahnya yang lezat dan harum.
En: The durian tree was famous for its delicious and fragrant fruit.

Id: Siti, seorang pembeli yang cerdik, berjalan perlahan mendekat sambil mengendus-endus aroma durian yang menyebar di udara.
En: Siti, a savvy buyer, slowly approached while sniffing the scent of durian wafting in the air.

Id: Dia menginginkan durian terbaik untuk dibawa pulang.
En: She wanted to bring home the best durian.

Id: Pada saat yang sama, Budi, seorang pria yang dikenal sebagai penawar ulung, juga tertarik pada buah durian yang sama.
En: At the same time, Budi, a man known as a skilled bargainer, was also interested in the same durian fruit.

Id: Dia berdiri di samping Siti, memperhatikan durian dengan penuh minat.
En: He stood beside Siti, observing the durian with keen interest.

Id: Rudi, yang baru saja tiba di pasar, ikut bergabung dalam kerumunan tersebut.
En: Rudi, who had just arrived at the market, joined the crowd.

Id: Dia melihat durian yang sama dan hatinya segera terpikat.
En: He saw the same durian and his heart was immediately captivated.

Id: Tak lama, ketiganya menyadari bahwa mereka semua menginginkan durian yang sama.
En: Before long, all three realized that they all wanted the same durian.

Id: Siti memulai percakapan dengan mengatakan bahwa dia tiba lebih dulu dan berhak untuk membeli durian tersebut.
En: Siti began the conversation by stating that she had arrived first and had the right to purchase the durian.

Id: Tetapi Budi tidak mau kalah,
En: But Budi didn't want to lose out.

Id: dia mulai menawar harga durian itu dengan harga yang sangat rendah, berharap penjual akan segera menyetujuinya.
En: He started bargaining for the durian at a very low price, hoping the seller would soon agree to it.

Id: Saya kasih harga spesial ya, Pak, ujar Budi dengan yakin.
En: I'll give you a special price, sir, Budi confidently stated.

Id: Sementara itu, Rudi hanya tersenyum melihat keduanya.
En: Meanwhile, Rudi just smiled as he watched the two of them.

Id: Dia memiliki rencana lain.
En: He had a different plan.

Id: Rudi perlahan mendekat ke penjual durian dan berbisik, Pak, kalau saya beli dua buah, bisa dapat harga khusus tidak?
En: Rudi slowly approached the durian seller and whispered, Sir, if I buy two, can I get a special price?

Id: Penjual itu tertawa kecil dan mengangguk.
En: The seller chuckled and nodded.

Id: Dengan cerdik, Rudi segera mengeluarkan uang dan membayar durian tersebut.
En: Cunningly, Rudi immediately took out money and paid for the durian.

Id: Siti dan Budi yang terlibat dalam negosiasi panjang akhirnya sadar bahwa durian yang mereka inginkan sudah berpindah tangan.
En: Siti and Budi, engaged in a lengthy negotiation, finally realized that the durian they wanted had already changed hands.

Id: Mereka hanya bisa pasrah dan tertawa melihat kecerdikan Rudi.
En: They could only resign themselves and laugh at Rudi's cleverness.

Id: Rudi pun melempar senyum kemenangan dan berkata, Tidak apa-apa teman-teman, nanti kita makan bersama.
En: Rudi tossed a triumphant smile and said, It's alright, friends, we'll eat together later.

Id: Kekecewaan Siti dan Budi pun berubah menjadi tawa dan kehangatan persahabatan.
En: Siti and Budi's disappointment turned into laughter and the warmth of friendship.

Id: Akhirnya, bertiga mereka duduk di sebuah bangku kayu dekat pohon durian, memecah buah bersama sambil berbicara dan tertawa.
En: Finally, the three of them sat on a wooden bench near the durian tree, sharing the fruit and conversing with laughter.

Id: Walaupun awalnya persaingan tampak seru, kebersamaan dalam kesederhanaan pasar tradisional itulah yang menjadi ingatan terindah mereka.
En: Although their initial competition seemed intense, the togetherness in the simplicity of the traditional market became their fondest memory.

Id: Durian bukan hanya sekedar buah, tapi telah menjadi jembatan yang menghubungkan tiga hati dalam cerita yang unik dan menyenangkan.
En: The durian was not just a fruit, but had become a bridge connecting three hearts in a unique and enjoyable story.


Vocabulary Words:
  • laughter: gelak tawa
  • chatter: canda
  • savvy: cerdik
  • fragrant: harum
  • approached: mendekat
  • bargainer: penawar
  • captivated: terpikat
  • resign: pasrah
  • triumphant: kemenangan
  • togetherness: kebersamaan
mostra menos
Información
Autor FluentFiction.org
Organización Kameron Kilchrist
Página web www.fluentfiction.org
Etiquetas

Parece que no tienes ningún episodio activo

Echa un ojo al catálogo de Spreaker para descubrir nuevos contenidos.

Actual

Portada del podcast

Parece que no tienes ningún episodio en cola

Echa un ojo al catálogo de Spreaker para descubrir nuevos contenidos.

Siguiente

Portada del episodio Portada del episodio

Cuánto silencio hay aquí...

¡Es hora de descubrir nuevos episodios!

Descubre
Tu librería
Busca