Finding Home: Dewi's Journey Through Jakarta's Markets
Descarga y escucha en cualquier lugar
Descarga tus episodios favoritos y disfrútalos, ¡dondequiera que estés! Regístrate o inicia sesión ahora para acceder a la escucha sin conexión.
Finding Home: Dewi's Journey Through Jakarta's Markets
Esta transcripción es generada automáticamente. Ten en cuenta que no se garantiza una precisión absoluta.
Capítulos
Descripción
Fluent Fiction - Indonesian: Finding Home: Dewi's Journey Through Jakarta's Markets Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.com/id/episode/2024-10-28-22-34-02-id Story Transcript: Id: Di bawah langit cerah Jakarta, di...
mostra másFind the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2024-10-28-22-34-02-id
Story Transcript:
Id: Di bawah langit cerah Jakarta, di pagi hari yang hangat, Dewi berdiri di depan jendela kamar asramanya.
En: Under the clear sky of Jakarta, on a warm morning, Dewi stood in front of the window of her dorm room.
Id: Suasana asrama kampus begitu hidup dengan aktivitas para mahasiswa.
En: The atmosphere of the campus dormitory was so lively with the activities of the students.
Id: Beberapa sibuk dengan buku tebal, yang lain tertawa riang di ruang umum.
En: Some were busy with thick books, others were laughing merrily in the common room.
Id: Namun, di balik senyumnya, Dewi merasa ada ruang kosong di dalam hatinya.
En: However, behind her smile, Dewi felt there was an empty space in her heart.
Id: Rasa rindu pada keluarganya di Jogja terasa semakin kuat.
En: The longing for her family in Jogja grew stronger.
Id: Dewi terduduk di tepi ranjang, mendesah pelan.
En: Dewi sat on the edge of her bed, sighing softly.
Id: "Aku harus membuat tempat ini terasa lebih seperti rumah," gumamnya.
En: "I have to make this place feel more like home," she muttered.
Id: Ia tahu jawabannya ada di dekorasi yang berasal dari budayanya sendiri, yang mengingatkannya pada masa kecilnya.
En: She knew the answer lay in decorations that originated from her own culture, reminding her of her childhood.
Id: Namun, akhir-akhir ini, uang bulanannya menipis.
En: However, lately, her monthly allowance was running low.
Id: Belanja dekorasi yang cantik harus dipikirkan dengan matang.
En: Shopping for pretty decorations had to be thought out carefully.
Id: Dengan tekad bulat, Dewi mengajak Aris dan Sita, teman sekamarnya, pergi ke pasar lokal yang penuh warna.
En: With firm resolve, Dewi invited Aris and Sita, her roommates, to go to the local colorful market.
Id: "Ayo kita cari sesuatu yang bisa membuat kamar kita lebih nyaman," kata Dewi dengan senyum optimis.
En: "Let's find something that can make our room more comfortable," said Dewi with an optimistic smile.
Id: Pasar itu, meskipun ramai, memiliki daya tarik yang khas—perpaduan antara aroma rempah-rempah, bunga yang mekar di musim semi, dan hiruk-pikuk para pedagang yang sibuk.
En: The market, though crowded, had a unique charm—a blend of the scent of spices, flowers blooming in spring, and the hustle and bustle of busy vendors.
Id: Setibanya di sana, mata mereka tertuju pada kios-kios berderet yang menawarkan berbagai barang.
En: Upon arrival, their eyes were drawn to the rows of stalls offering various goods.
Id: Dewi berhenti di sebuah kios kecil yang menjual kain batik dan kerajinan tangan.
En: Dewi stopped at a small stall selling batik fabrics and handicrafts.
Id: Penjualnya, seorang wanita paruh baya dengan wajah ramah, mengingatkan Dewi pada neneknya.
En: The seller, a middle-aged woman with a friendly face, reminded Dewi of her grandmother.
Id: "Nak, mencari apa?
En: "Dear, what are you looking for?"
Id: " tanya wanita itu dengan lembut.
En: the woman asked gently.
Id: Dewi menjelaskan keinginannya untuk menemukan sesuatu yang mengingatkan pada rumah.
En: Dewi explained her desire to find something that reminded her of home.
Id: Sang penjual menunjukkan beberapa kain batik dengan motif klasik.
En: The seller showed her several batik fabrics with classic patterns.
Id: "Untukmu, harga spesial," ujarnya sambil tersenyum hangat.
En: "For you, a special price," she said with a warm smile.
Id: Dekorasi terbuat dari kain batik sebenarnya sederhana, tapi Dewi bisa membayangkan bagaimana itu akan menghidupkan kamarnya.
En: Decorations made from batik fabric were actually simple, but Dewi could imagine how it would enliven her room.
Id: Dengan bahagia, Dewi memilih beberapa motif yang paling ia sukai.
En: Happily, Dewi chose a few patterns she liked the most.
Id: Aris dan Sita juga ikut membeli beberapa barang kecil yang membuat mereka merasa nyaman dan senang.
En: Aris and Sita also bought a few small items that made them feel comfortable and happy.
Id: "Kita bisa berbagi," saran Sita, "supaya kamar kita lebih bervariasi.
En: "We can share," suggested Sita, "so our room will be more varied."
Id: "Ketika mereka kembali ke asrama, Dewi merasa hatinya lebih ringan.
En: When they returned to the dorm, Dewi felt her heart was lighter.
Id: Kain batik itu segera digantung di dinding, memberikan kesan hangat dan familiar.
En: The batik fabric was immediately hung on the wall, giving a warm and familiar impression.
Id: Saat malam tiba, meski lelah setelah berbelanja dan belajar, Dewi tersenyum puas.
En: As night fell, even though she was tired after shopping and studying, Dewi smiled contentedly.
Id: Di kamar yang sekarang terasa lebih personal, ia merasa lebih terhubung dengan rumah dan budayanya.
En: In a room that now felt more personal, she felt more connected to home and her culture.
Id: Seiring waktu, Dewi menyadari bahwa kebahagiaan bukanlah tentang seberapa banyak yang ia beli, tetapi tentang nilai emosional dari benda-benda kecil yang menjadi jembatan antara kehidupannya sekarang dan kenangan masa lalu.
En: Over time, Dewi realized that happiness wasn't about how much she bought but about the emotional value of small things that became a bridge between her current life and past memories.
Id: Dengan ini, Dewi beradaptasi lebih baik di lingkungan barunya.
En: With this, Dewi adapted better to her new environment.
Id: Sekarang, kamar asramanya bukan lagi hanya tempat tidur dan belajar, tetapi tempat yang bisa disebutnya rumah sementara.
En: Now, her dorm room was not just a place to sleep and study but a place she could call a temporary home.
Vocabulary Words:
- clear: cerah
- dormitory: asrama
- lively: hidup
- longing: rindu
- sighing: mendesah
- muttered: gumamnya
- allowance: uang bulanan
- resolve: tekad
- invited: mengajak
- charm: daya tarik
- vendors: pedagang
- stalls: kios
- handicrafts: kerajinan tangan
- friendly: ramah
- classic patterns: motif klasik
- enliven: menghidupkan
- varied: bervariasi
- bridle: jembatan
- comfortable: nyaman
- optimistic: optimis
- spices: rempah-rempah
- spring: musim semi
- impression: kesan
- adapted: beradaptasi
- temporary: sementara
- environment: lingkungan
- emotional: emosional
- decorations: dekorasi
- reminded: mengingatkan
- contentedly: puas
Información
Autor | FluentFiction.org |
Organización | Kameron Kilchrist |
Página web | www.fluentfiction.org |
Etiquetas |
Copyright 2024 - Spreaker Inc. an iHeartMedia Company