Market Mixer: A Case of Mistaken Identity

1 de abr. de 2024 · 17m 57s
Market Mixer: A Case of Mistaken Identity
Capítulos

01 · Main Story

1m 42s

02 · Vocabulary Words

14m 15s

Descripción

Fluent Fiction - Indonesian: Market Mixer: A Case of Mistaken Identity Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/market-mixer-a-case-of-mistaken-identity/ Story Transcript: Id: Pagi itu cerah sekali. En: That...

mostra más
Fluent Fiction - Indonesian: Market Mixer: A Case of Mistaken Identity
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/market-mixer-a-case-of-mistaken-identity

Story Transcript:

Id: Pagi itu cerah sekali.
En: That morning was very bright.

Id: Matahari menyinari setiap sudut pasar tradisional yang sibuk dengan penjual dan pembeli yang hilir mudik mencari kebutuhan mereka.
En: The sun was shining on every corner of the bustling traditional market with sellers and buyers coming and going to find their needs.

Id: Budi, seorang pria paruh baya dengan baju kemeja kotak-kotak, tengah asyik memilih-milih sayuran segar untuk masak malam nanti.
En: Budi, a middle-aged man in a checkered shirt, was busy selecting fresh vegetables to cook for dinner tonight.

Id: Sambil memilih-milih sayur, Budi teringat akan istrinya yang biasa menemaninya berbelanja namun hari itu sedang sakit flu dan terpaksa beristirahat di rumah.
En: While choosing the vegetables, Budi remembered his wife who usually accompanied him to shop but was sick with the flu that day and had to rest at home.

Id: Dia ingin sekali membelikan Anita, sang istri, sayur favoritnya untuk membuat sup ayam yang hangat.
En: He really wanted to buy Anita, his wife, her favorite vegetables to make warm chicken soup.

Id: Di sisi lain pasar, Anita, seorang wanita muda yang kebetulan memakai baju warna serupa dengan yang dipakai istri Budi, sedang merundingkan harga tomat dengan salah satu pedagang.
En: On the other side of the market, Anita, a young woman who happened to be wearing a similar colored dress to Budi's wife, was negotiating the price of tomatoes with one of the traders.

Id: Dengan rambut yang dikepang dan keranjang belanja di lengan, Anita terlihat seperti sosok yang peduli dengan detail.
En: With her hair braided and a shopping basket on her arm, Anita looked like someone who cared about details.

Id: Santoso, seorang penjual buah yang ramah, selalu mengamati apa yang terjadi di pasar.
En: Santoso, a friendly fruit seller, always observed what was happening in the market.

Id: Dari kejauhan, ia melihat Budi beranjak dari lapak sayuran dan berjalan menghampiri sosok yang dipikirnya adalah istrinya.
En: From a distance, he saw Budi leaving the vegetable stall and walking towards a figure he thought was his wife.

Id: "Anita, lihat ini!
En: "Anita, look at this!

Id: Bayamnya segar sekali, pasti enak untuk sup nanti," seru Budi sambil menepuk bahu Anita yang sebenarnya bukan istrinya itu dari belakang.
En: The spinach is so fresh, it will be delicious for the soup later," exclaimed Budi as he patted the shoulder of Anita, who was not his wife, from behind.

Id: Anita yang kaget berbalik dan melihat pria asing yang tampak begitu yakin mengenalnya.
En: Anita, startled, turned around and saw a stranger who seemed so sure to recognize her.

Id: Wajah Budi memerah, dia baru sadar bahwa wanita di depannya bukanlah Anita, istrinya.
En: Budi's face turned red, realizing that the woman in front of him was not Anita, his wife.

Id: "Oh, maaf sekali, Saya kira Anda istr.
En: "Oh, I'm so sorry, I thought you were my wif...uh, no," Budi stammered, trying to maintain a calm expression.

Id: eh, bukan," Budi menggagap mencoba memasang wajah tenang.
En: Anita chuckled at Budi's embarrassed explanation.

Id: Anita terkekeh mendengar penjelasan Budi yang tersipu-sipu.
En: "It's okay, Sir.

Id: "Tidak apa-apa, Pak.
En: It's really busy this morning, people can make mistakes with faces," said Anita still smiling.

Id: Memang pagi ini ramai sekali, orang bisa saja salah mengenali," tutur Anita masih dengan senyum.
En: Santoso, who witnessed the incident, couldn't help but laugh.

Id: Santoso yang melihat kejadian itu tidak tahan untuk tidak tertawa.
En: Loudly, he said, "Mr. Budi, your wife is sick at home with the flu.

Id: Dengan keras, ia berkata, "Pak Budi, istrimu di rumah sakit flu, kalau sampai bawa pulang wanita lain, bisa-bisa dimarahi!
En: If you bring another woman home, you might get scolded!"

Id: "Suasana pasar yang sebelumnya hanya dipenuhi suara tawar-menawar kini diisi dengan gelak tawa dari para penjual dan pembeli, yang turut terhibur oleh kejadian lucu itu.
En: The market atmosphere, previously filled with bargaining voices, was now filled with laughter from the sellers and the buyers, who were entertained by the funny incident.

Id: Budi yang awalnya malu akhirnya ikut tertawa sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
En: Budi, initially embarrassed, finally joined in the laughter while scratching his head that wasn't itchy.

Id: "Iya, benar.
En: "Yes, that's right.

Id: Anita di rumah pasti tertawa terbahak-bahak mendengar cerita ini," ucap Budi sambil pulih dari rasa malu.
En: Anita at home will definitely laugh out loud hearing this story," said Budi as he recovered from his embarrassment.

Id: Setelah insiden itu, Budi meneruskan belanjanya sambil sesekali disapa oleh pedagang lain dengan candaan ringan.
En: After the incident, Budi continued his shopping while occasionally being greeted by other traders with light-hearted jokes.

Id: Anita, yang sudah selesai berbelanja, pamit sambil melempar senyum ramah pada Budi.
En: Anita, who had finished shopping, bid farewell with a friendly smile to Budi.

Id: Saat pulang ke rumah, Budi bercerita semuanya pada Anita, sang istri sejati, yang dengan antusias tertawa mendengar suaminya menjadi bintang pasar tradisional untuk sejenak.
En: When they returned home, Budi told everything to Anita, his true wife, who enthusiastically laughed as her husband became the star of the traditional market for a moment.

Id: Keduanya tertawa bersama, dan malam itu sup ayam buatan Budi terasa lebih hangat dan lezat karena dibumbui oleh tawa dan keceriaan yang tak terlupakan dari pasar tradisional itu.
En: They laughed together, and that night, Budi's chicken soup felt warmer and more delicious because it was seasoned with the unforgettable laughter and joy from the traditional market.


Vocabulary Words:
  • bright: cerah
  • bustling: ramai
  • selecting: memilih-milih
  • flu: flu
  • braided: dikepang
  • traders: pedagang
  • stall: lapak
  • startled: kaget
  • stammered: menggagap
  • laughter: gelak tawa
  • scratching: menggaruk
  • itchy: gatal
  • negotiating: merundingkan
  • witnessed: melihat
  • incident: kejadian
  • bargaining: tawar-menawar
  • entertained: terhibur
  • embarrassed: malu
  • laughter: tawa
  • seasoned: dibumbui
  • unforgettable: tak terlupakan
  • traditional: tradisional
  • red: merah
  • sure: yakin
  • recognized: mengenal
  • calm: tenang
  • explained: menjelaskan
  • laughter: tawa
  • joy: keceriaan
mostra menos
Información
Autor FluentFiction.org
Página web www.fluentfiction.org
Etiquetas

Parece que no tienes ningún episodio activo

Echa un ojo al catálogo de Spreaker para descubrir nuevos contenidos.

Actual

Portada del podcast

Parece que no tienes ningún episodio en cola

Echa un ojo al catálogo de Spreaker para descubrir nuevos contenidos.

Siguiente

Portada del episodio Portada del episodio

Cuánto silencio hay aquí...

¡Es hora de descubrir nuevos episodios!

Descubre
Tu librería
Busca