Rebuilding Bonds: A Sibling Reunion at Borobudur
Descarga y escucha en cualquier lugar
Descarga tus episodios favoritos y disfrútalos, ¡dondequiera que estés! Regístrate o inicia sesión ahora para acceder a la escucha sin conexión.
Rebuilding Bonds: A Sibling Reunion at Borobudur
Esta transcripción es generada automáticamente. Ten en cuenta que no se garantiza una precisión absoluta.
Capítulos
Descripción
Fluent Fiction - Indonesian: Rebuilding Bonds: A Sibling Reunion at Borobudur Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/rebuilding-bonds-a-sibling-reunion-at-borobudur/ Story Transcript: Id: Anisa berdiri di depan Candi Borobudur,...
mostra másFind the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/rebuilding-bonds-a-sibling-reunion-at-borobudur
Story Transcript:
Id: Anisa berdiri di depan Candi Borobudur, mengagumi keindahannya.
En: Anisa stood in front of Borobudur Temple, admiring its beauty.
Id: Batu-batu kuno bercerita tentang masa lalu yang jauh.
En: The ancient stones spoke of a distant past.
Id: Di sinilah dia ingin memperbaiki hubungan dengan Budi, kakaknya yang lama tak dijumpainya.
En: This was where she wanted to mend her relationship with Budi, her brother whom she hadn't seen in a long time.
Id: Musim kemarau di bulan September membuat udara sekitar hangat dan kering, membuat bayangan panjang di atas candi.
En: The dry season in September made the air warm and dry, casting long shadows over the temple.
Id: Anisa merasakan kasih sayang yang mendalam untuk Budi, namun tahun-tahun yang penuh kesalahpahaman memisahkan mereka.
En: Anisa felt deep affection for Budi, yet years of misunderstandings had separated them.
Id: "Mungkin ini tempat yang tepat," pikir Anisa dalam hati.
En: "Perhaps this is the right place," Anisa thought to herself.
Id: Sejak dulu ia ingin sekali bisa bicara dari hati ke hati dengan Budi.
En: She had longed to have a heartfelt conversation with Budi.
Id: Namun, keberanian itu sering tak datang.
En: However, the courage to do so often eluded her.
Id: Budi tiba, senyumnya tampak ragu, namun matanya memancarkan harapan.
En: Budi arrived, his smile appeared hesitant, but his eyes showed hope.
Id: Anisa menyambutnya dengan hangat, "Mari kita jalan-jalan, Bu."
En: Anisa welcomed him warmly, "Let's take a walk, Bu."
Id: Mereka mulai mendaki tangga candi.
En: They began climbing the temple steps.
Id: Langkah mereka perlahan, seperti memikirkan setiap kata yang perlu diucapkan.
En: Their pace was slow, as if contemplating every word that needed to be said.
Id: Di antara relief yang indah, Anisa mulai berbicara.
En: Among the beautiful reliefs, Anisa began to speak.
Id: "Aku ingin kita bisa seperti dulu, Bu. Apa yang sebenarnya terjadi?" tanyanya perlahan.
En: "I want us to be like we used to, Bu. What really happened?" she asked slowly.
Id: Suaranya sedikit bergetar.
En: Her voice trembled slightly.
Id: Ada ketakutan untuk mendengar baik jawaban atau suara sendiri.
En: There was fear of both the answer and her own voice.
Id: Budi terdiam sesaat, memandang ke arah langit biru yang tak berawan.
En: Budi paused for a moment, gazing at the clear blue sky.
Id: "Waktu itu aku merasa kau tidak memahami aku, dan aku juga tidak memahami dirimu," jawab Budi akhirnya.
En: "At that time, I felt like you didn’t understand me, and I didn’t understand you," Budi finally replied.
Id: "Kita sama-sama terluka."
En: "We were both hurt."
Id: Percakapan mereka mengalir seperti arus sungai yang tenang.
En: Their conversation flowed like a calm river.
Id: Meskipun ada air mata, semuanya terucap dengan jujur.
En: Although there were tears, everything was spoken honestly.
Id: Masing-masing menyadari bahwa perasaan marah dan kecewa selama ini hanyalah kesalahpahaman.
En: They each realized that the anger and disappointment they felt had been mere misunderstandings.
Id: Setelah berjalan mengelilingi candi beberapa kali, mereka berhenti di puncak, memandang pemandangan yang luas di depan mereka.
En: After walking around the temple several times, they stopped at the top, looking out at the vast view before them.
Id: Di sanalah, dalam keheningan yang indah, Anisa dan Budi menemukan kedamaian.
En: There, in that beautiful silence, Anisa and Budi found peace.
Id: Anisa memegang tangan Budi erat.
En: Anisa held Budi’s hand tightly.
Id: "Aku ingin kita mulai kembali. Sedikit demi sedikit," katanya dengan penuh harapan.
En: "I want us to start again. Little by little," she said full of hope.
Id: Budi mengangguk, senyum tipis muncul di bibirnya.
En: Budi nodded, a small smile appearing on his lips.
Id: Keputusan sudah dibuat; sekarang saatnya membangun kembali jembatan yang pernah runtuh.
En: The decision was made; now was the time to rebuild the bridge that had once collapsed.
Id: Borobudur berdiri tegak, memancarkan kebijaksanaan kuno.
En: Borobudur stood tall, radiating ancient wisdom.
Id: Di sana, di antara bangunan ini, Anisa dan Budi merasa lebih dekat dari sebelumnya.
En: There, among the structures, Anisa and Budi felt closer than ever.
Id: Mereka berjanji akan terus berusaha menjaga keakraban ini.
En: They promised to keep nurturing this newfound closeness.
Id: Anisa mulai mengerti pentingnya menyatakan perasaannya.
En: Anisa began to understand the importance of expressing her feelings.
Id: Dia tak lagi takut mengutarakan isi hatinya, menjaga semangat persaudaraan yang baru ditemukan kembali.
En: She no longer feared voicing her heart, nurturing the spirit of brotherhood they had rediscovered.
Id: Itulah awal dari babak baru dalam kehidupan mereka.
En: This was the beginning of a new chapter in their lives.
Id: Borobudur telah menjadi saksi perjalanan mereka menuju rekonsiliasi, tanah suci yang mempersatukan kembali dua saudara yang merindukan kebersamaan.
En: Borobudur had become a witness to their journey towards reconciliation, a sacred ground reuniting two siblings longing for togetherness.
Vocabulary Words:
- admiring: mengagumi
- ancient: kuno
- mend: memperbaiki
- relationship: hubungan
- affection: kasih sayang
- misunderstandings: kesalahpahaman
- courage: keberanian
- eluded: tak datang
- hesitant: ragu
- contemplating: memikirkan
- reliefs: relief
- trembled: bergetar
- flowed: mengalir
- river: sungai
- honestly: jujur
- anger: marah
- disappointment: kecewa
- vast: luas
- silence: keheningan
- peace: kedamaian
- bridge: jembatan
- collapsed: runtuh
- radiating: memancarkan
- wisdom: kebijaksanaan
- structures: bangunan
- closeness: keakraban
- expressing: menyatakan
- spirit: semangat
- reconciliation: rekonsiliasi
- witness: saksi
Información
Autor | FluentFiction.org |
Organización | Kameron Kilchrist |
Página web | www.fluentfiction.org |
Etiquetas |
Copyright 2024 - Spreaker Inc. an iHeartMedia Company
Comentarios