Rediscovering Hope: Dewi's Journey Through Taman Sari's Memories
Descarga y escucha en cualquier lugar
Descarga tus episodios favoritos y disfrútalos, ¡dondequiera que estés! Regístrate o inicia sesión ahora para acceder a la escucha sin conexión.
Rediscovering Hope: Dewi's Journey Through Taman Sari's Memories
Esta transcripción es generada automáticamente. Ten en cuenta que no se garantiza una precisión absoluta.
Capítulos
Descripción
Fluent Fiction - Indonesian: Rediscovering Hope: Dewi's Journey Through Taman Sari's Memories Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/rediscovering-hope-dewis-journey-through-taman-saris-memories/ Story Transcript: Id: Matahari bersinar cerah di langit...
mostra másFind the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/rediscovering-hope-dewis-journey-through-taman-saris-memories
Story Transcript:
Id: Matahari bersinar cerah di langit Yogyakarta.
En: The sun shone brightly in the sky of Yogyakarta.
Id: Dewi berjalan perlahan di antara bangunan kuno Taman Sari.
En: Dewi walked slowly among the ancient buildings of Taman Sari.
Id: Tiket masuk sudah di tangan, dan hatinya berdebar-debar.
En: With the entrance ticket in hand, her heart was pounding.
Id: Dia merasa gugup, tapi juga semangat.
En: She felt nervous but also excited.
Id: Taman Sari adalah tempat kenangan.
En: Taman Sari was a place of memories.
Id: Di sini, dia bermain bersama teman-temannya dulu.
En: Here, she used to play with her friends.
Id: Tapi sekarang dia sendirian, tanpa mereka.
En: But now she was alone, without them.
Id: Suasana Taman Sari begitu indah.
En: The atmosphere of Taman Sari was so beautiful.
Id: Air jernih mengalir di kolam, dan bunga-bunga bermekaran di sekitar taman.
En: Clear water flowed in the pond, and flowers bloomed around the garden.
Id: Arsitektur bangunan terbuat dari batu yang dipahat dengan indah.
En: The architecture was made of beautifully carved stone.
Id: Dewi berkeliling, menikmati keindahan sekitarnya.
En: Dewi walked around, enjoying the surrounding beauty.
Id: Hatinya terbawa kembali pada masa kecil yang bahagia.
En: Her heart was carried back to her happy childhood.
Id: Namun, benaknya tak dapat menolak kenangan sedih yang datang bersamaan.
En: However, her mind could not resist the sad memories that came along.
Id: Musim kemarau membuat udara kering.
En: The dry season made the air arid.
Id: Saat itu, Dewi merasakan kerinduan mendalam akan orang-orang yang dia cintai.
En: At that moment, Dewi felt a deep longing for the people she loved.
Id: Eid al-Adha segera tiba, dan dia merasa ada sesuatu yang hilang.
En: Eid al-Adha was approaching, and she felt something was missing.
Id: Keluarga.
En: Family.
Id: Kebersamaan.
En: Togetherness.
Id: Tapi, dia tahu harus menghadapi perasaan ini.
En: But, she knew she had to face these feelings.
Id: Dewi duduk di dekat kolam dan menutup matanya.
En: Dewi sat near the pond and closed her eyes.
Id: Air yang tenang memberikan rasa tenteram.
En: The calm water provided a sense of tranquility.
Id: “Apakah aku harus melepaskan semua ini?
En: "Do I have to let go of all this?"
Id: ” pikirnya.
En: she thought.
Id: Dia pun ingat, ini adalah waktu untuk memaafkan.
En: She then remembered, this was a time for forgiveness.
Id: Memaafkan dirinya sendiri, juga masa lalunya.
En: Forgiving herself, as well as her past.
Id: Esok paginya, Dewi memutuskan untuk ikut serta dalam kegiatan Eid al-Adha di masjid terdekat.
En: The next morning, Dewi decided to participate in the Eid al-Adha activities at the nearby mosque.
Id: Dia berharap mungkin, melalui partisipasi ini, dia akan menemukan jalan menuju penyembuhan.
En: She hoped that maybe, through this participation, she would find a path towards healing.
Id: Di tengah keramaian, suara takbir yang bergema menguatkan hatinya.
En: Amidst the crowd, the echoing sound of takbir strengthened her heart.
Id: Dewi berdiri di antara orang-orang yang tidak dia kenal, tapi merasakan kebersamaan mereka.
En: Dewi stood among people she didn't know, but she felt their togetherness.
Id: Saat prosesi qurban dimulai, Dewi terkejut melihat seseorang yang sangat dia kenal dari jauh.
En: As the qurban ceremony began, Dewi was surprised to see someone she knew very well from afar.
Id: Itu Rahmat, teman lama keluarganya.
En: It was Rahmat, an old family friend.
Id: Mereka pernah dekat, keluarganya sering mengundang Rahmat dan keluarganya untuk makan bersama.
En: They had once been close, her family often invited Rahmat and his family to dinner.
Id: Rahmat melihat Dewi dan tersenyum.
En: Rahmat saw Dewi and smiled.
Id: Mereka mendekat dan saling menyapa.
En: They approached and greeted each other.
Id: "Saya tidak menyangka akan bertemu kamu di sini," kata Rahmat.
En: "I didn't expect to see you here," said Rahmat.
Id: Dewi tersenyum kecil.
En: Dewi gave a small smile.
Id: "Aku juga tidak menyangka," jawabnya.
En: "Neither did I," she replied.
Id: Mereka berbicara panjang lebar tentang masa lalu.
En: They spoke at length about the past.
Id: Rahmat dengan bijaksana membantu Dewi melihat kenangan dengan cara yang baru.
En: With wisdom, Rahmat helped Dewi see her memories in a new way.
Id: Dia menekankan pentingnya setiap momen, bahwa kenangan itu bukan beban, tapi kekayaan.
En: He emphasized the importance of every moment, that memories are not burdens but riches.
Id: Dewi merasa hatinya mulai terang.
En: Dewi felt her heart begin to brighten.
Id: Melalui kata-kata dan kehadiran Rahmat, perlahan rasa sakit itu berkurang.
En: Through Rahmat's words and presence, the pain slowly diminished.
Id: Setelah semuanya usai, Dewi dan Rahmat berjalan bersama ke luar.
En: After everything was over, Dewi and Rahmat walked out together.
Id: Matahari mulai terbenam, memancarkan sinar merah muda di langit.
En: The sun began to set, casting pink hues across the sky.
Id: “Aku merasa lebih baik sekarang,” kata Dewi.
En: "I feel better now," said Dewi.
Id: “Terima kasih sudah membantu aku melihat dengan cara yang baru.
En: "Thank you for helping me see in a new way."
Id: ”Rahmat tersenyum hangat.
En: Rahmat smiled warmly.
Id: “Kenanganmu adalah bagian dari siapa kamu, Dewi.
En: "Your memories are a part of who you are, Dewi.
Id: Tapi jangan biarkan mereka menghentikan langkahmu,” kata Rahmat.
En: But don't let them stop you from moving forward," said Rahmat.
Id: Dewi mengangguk.
En: Dewi nodded.
Id: Dia merasa lebih damai.
En: She felt more at peace.
Id: Kenangan masa lalu akan selalu di sana, tapi dia siap untuk maju.
En: Past memories would always be there, but she was ready to move forward.
Id: Dewi pun menatap masa depan dengan harapan baru.
En: Dewi looked to the future with renewed hope.
Id: Setiap langkah di Taman Sari adalah langkah menuju penerimaan dan kedamaian.
En: Every step in Taman Sari was a step towards acceptance and peace.
Id: Di tempat penuh sejarah ini, dia menemukan kekuatan untuk memulai kembali.
En: In this place full of history, she found the strength to start anew.
Vocabulary Words:
- shone: bersinar
- brightly: cerah
- ancient: kuno
- memories: kenangan
- pounding: berdebar-debar
- arid: kering
- longing: kerinduan
- bloomed: bermekaran
- tranquility: tenteram
- forgiveness: memaafkan
- participate: ikut serta
- echoing: bergema
- strengthened: menguatkan
- togetherness: kebersamaan
- situation: keadaan
- healing: penyembuhan
- approaching: mendekat
- farewell: perpisahan
- calm: tenang
- enlightened: tercerahkan
- presence: kehadiran
- reflection: refleksi
- prosperous: sejahtera
- cherished: disayangi
- gradual: bertahap
- radiant: bercahaya
- optimistic: optimis
- transcend: melampaui
- ephemeral: sementara
- persist: terus berlanjut
Información
Autor | FluentFiction.org |
Organización | Kameron Kilchrist |
Página web | www.fluentfiction.org |
Etiquetas |
Copyright 2024 - Spreaker Inc. an iHeartMedia Company