Spicy Laughter: Market Stall Mischief
Regístrate gratis
Escucha este episodio y muchos más. ¡Disfruta de los mejores podcasts en Spreaker!
Descarga y escucha en cualquier lugar
Descarga tus episodios favoritos y disfrútalos, ¡dondequiera que estés! Regístrate o inicia sesión ahora para acceder a la escucha sin conexión.
Spicy Laughter: Market Stall Mischief
Esta transcripción es generada automáticamente. Ten en cuenta que no se garantiza una precisión absoluta.
Capítulos
Descripción
Fluent Fiction - Indonesian: Spicy Laughter: Market Stall Mischief Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/spicy-laughter-market-stall-mischief/ Story Transcript: Id: Di sebuah kota kecil bersuhu sejuk, pasar menjadi...
mostra másFind the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/spicy-laughter-market-stall-mischief
Story Transcript:
Id: Di sebuah kota kecil bersuhu sejuk, pasar menjadi tempat berkumpulnya orang-orang setiap pagi.
En: In a cool small town, the market became a gathering place for people every morning.
Id: Di situlah cerita kita berawal, dengan Dewi yang selalu ceria dan Budi yang suka bercanda.
En: That's where our story begins, with Dewi always cheerful and Budi who loves to joke around.
Id: Dewi, seorang penjual jus buah yang dikenal akan tawa renyahnya dan Budi, pemuda penjual sambal yang selalu membuat orang tertawa dengan candaannya, berdiri bersebelahan dengan lapak mereka.
En: Dewi, a fruit juice seller known for her infectious laughter, and Budi, a young man selling sambal who always makes people laugh with his jokes, stood side by side at their stalls.
Id: Pada suatu hari yang cerah, Dewi memutuskan ingin membuat jus baru yang unik.
En: One bright day, Dewi decided she wanted to create a unique new juice.
Id: Ia ingin mencampur rasa manis dan pedas dalam satu minuman.
En: She wanted to mix sweet and spicy flavors in one drink.
Id: Dengan semangat, Dewi melangkah ke lapak Budi dengan ide cemerlangnya.
En: With enthusiasm, Dewi stepped over to Budi's stall with her brilliant idea.
Id: "Hai Budi!
En: "Hi Budi!
Id: Aku mau buat jus baru.
En: I want to make a new juice.
Id: Bolehkan aku ambil satu cabai?
En: Can I take a chili?"
Id: " tanya Dewi sambil tersenyum.
En: Dewi asked with a smile.
Id: "Tentu saja, Dewi!
En: "Of course, Dewi!
Id: Pilih saja cabainya sendiri.
En: Just pick the chili yourself.
Id: Tapi hati-hati, ada cabai super pedas yang baru saja aku dapatkan!
En: But be careful, I just got some super spicy chilies!"
Id: " jawab Budi dengan mata berkelip.
En: replied Budi with a twinkle in his eye.
Id: Dewi yang tidak terlalu mengerti tentang cabai, menyambarnya tanpa pikir panjang.
En: Dewi, not really understanding about chilies, grabbed one without much thought.
Id: Ia meraih salah satu cabai merah yang terlihat menggoda.
En: She picked a tempting looking red chili.
Id: Tanpa curiga, Dewi memotong cabai itu dan meletakkannya ke dalam blender bersama buah-buahan.
En: Without suspicion, Dewi cut the chili and placed it into the blender along with the fruits.
Id: Saat jus sudah siap, Dewi pun mencicipinya.
En: When the juice was ready, Dewi tasted it.
Id: Seketika, wajahnya merah padam, matanya berkaca-kaca dan ia mulai batuk-batuk.
En: Instantly, her face turned bright red, her eyes teared up, and she began to cough.
Id: Rupanya, Dewi tanpa sengaja telah memilih cabai super pedas milik Budi.
En: Apparently, Dewi accidentally chose Budi's super spicy chili.
Id: Budi segera menyadari kejadian itu dan terpingkal-pingkal.
En: Budi quickly realized what happened and burst into laughter.
Id: Ia menghampiri Dewi sambil tertawa, "Dewi, kamu memang berani!
En: He approached Dewi, still laughing, "Dewi, you really are brave!
Id: Itu cabai rawit super pedas yang baru kudapatkan dari petani!
En: That's a super spicy bird's eye chili that I just got from the farmer!"
Id: "Air mata Dewi mengalir bukan karena tingkah Budi, tetapi karena pedasnya cabai yang memarahi lidah dan tenggorokannya.
En: Tears streamed down Dewi's face not because of Budi's behavior, but because of the spiciness that was punishing her tongue and throat.
Id: Namun, di tengah kesulitannya, Dewi tidak bisa menahan tawa melihat Budi yang mencoba menghiburnya dengan berbagai ekspresi lucu.
En: However, in the midst of her difficulty, Dewi couldn't help but laugh at Budi, who was trying to cheer her up with various comical expressions.
Id: "Minumlah ini, cepat!
En: "Drink this, quickly!"
Id: " kata Budi seraya memberikan segelas susu.
En: said Budi as he handed her a glass of milk.
Id: Dewi segera menenggak susu itu dan perlahan-lahan, rasa pedas pun mulai mereda.
En: Dewi quickly drank the milk and slowly, the spiciness began to subside.
Id: Rasa hangat dan keramahan di pasar membuatnya cepat merasa lebih baik.
En: The warmth and hospitality at the market made her feel better quickly.
Id: Sejak hari itu, Dewi menjadi lebih hati-hati dalam memilih cabai, dan Budi selalu tersenyum setiap kali mengingat kejadian lucu tersebut.
En: Since that day, Dewi became more careful in choosing chilies, and Budi always smiled whenever he recalled that funny incident.
Id: Pasar kecil itu kembali riuh dengan tawa dan cerita, dan jus buah Dewi?
En: The small market was once again lively with laughter and stories, and Dewi's fruit juice?
Id: Ah, ia memutuskan untuk menghilangkan eksperimen pedas dan tetap pada rasa manis yang lezat.
En: Oh, she decided to remove the spicy experiment and stick to the delicious sweet taste.
Id: Seiring berlalunya waktu, Dewi dan Budi semakin dikenal sebagai duo yang menghidupkan suasana pasar dengan tawanya yang menyenangkan dan sambalnya yang berbagai rasa - asal bukan super pedas.
En: As time passed, Dewi and Budi became more known as a duo who enlivened the market with their pleasant laughter and various flavored sambals - as long as they weren't super spicy.
Id: Dan bagi siapa saja yang melewati lapak mereka, selalu ada cerita untuk dibawa pulang, tentang petualangan di pasar dan persahabatan yang terjalin antara penjual jus dan penjual sambal.
En: And for anyone passing by their stalls, there was always a story to take home, about the adventures in the market and the friendship between the fruit juice seller and the sambal seller.
Vocabulary Words:
- market: pasar
- gathering: berkumpul
- cheerful: ceria
- infectious: menular
- spicy: pedas
- tempting: menggoda
- accidentally: tidak sengaja
- punishing: memarahi
- hospitality: keramahan
- enlivened: menghidupkan
- pleasantries: candaan
- cough: batuk
- realized: menyadari
- comical: lucu
- subside: mereda
- experiments: eksperimen
- brilliant: cemerlang
- gathered: berkumpul
- tempting: menggoda
- curious: ingin tahu
- mistakenly: salah
- super: super
- laughing: tertawa
- spicy: pedas
- farming: pertanian
- swiftly: dengan cepat
- bright: cerah
- decided: memutuskan
- approached: mendekati
- hilarious: lucu
Información
Autor | FluentFiction.org |
Organización | Kameron Kilchrist |
Página web | www.fluentfiction.org |
Etiquetas |
Copyright 2024 - Spreaker Inc. an iHeartMedia Company