Spilled Coffee Brews Romance
Descarga y escucha en cualquier lugar
Descarga tus episodios favoritos y disfrútalos, ¡dondequiera que estés! Regístrate o inicia sesión ahora para acceder a la escucha sin conexión.
Spilled Coffee Brews Romance
Esta transcripción es generada automáticamente. Ten en cuenta que no se garantiza una precisión absoluta.
Capítulos
Descripción
Fluent Fiction - Indonesian: Spilled Coffee Brews Romance Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/spilled-coffee-brews-romance-2/ Story Transcript: Id: Di sudut ramai kota Jakarta, ada sebuah warung kecil...
mostra másFind the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/spilled-coffee-brews-romance-2
Story Transcript:
Id: Di sudut ramai kota Jakarta, ada sebuah warung kecil yang selalu ramai dikunjungi, terutama di pagi hari.
En: In a bustling corner of Jakarta, there is a small roadside stall that is always busy, especially in the mornings.
Id: Warung itu dikenal dengan aroma kopi yang menggugah semangat siapa saja yang lewat.
En: The stall is known for its invigorating coffee aroma that lifts the spirits of anyone passing by.
Id: Warung itu milik Pak Joko, seorang bapak paruh baya yang sangat ramah.
En: The stall is owned by Pak Joko, a friendly middle-aged man.
Id: Suatu pagi yang cerah, Budi, pemuda desa yang baru pindah ke Jakarta, memutuskan untuk pergi ke warung tersebut.
En: One bright morning, Budi, a young man from the village who had recently moved to Jakarta, decided to visit the stall.
Id: Dia telah mendengar banyak cerita tentang kopi di warung itu dan ingin mencobanya.
En: He had heard many stories about the coffee at the stall and wanted to try it.
Id: Budi bukan hanya tertarik pada kopi, tapi juga pada Siti, gadis manis yang sering terlihat sedang membaca buku di warung itu.
En: Budi was not only interested in the coffee, but also in Siti, a sweet girl often seen reading books at the stall.
Id: Hari itu, Siti sedang duduk sendirian di pojok warung, matanya tenggelam dalam lembaran buku.
En: That day, Siti was sitting alone in a corner of the stall, her eyes immersed in the pages of a book.
Id: Budi mengumpulkan keberanian, memutuskan untuk duduk di meja dekat Siti.
En: Budi gathered his courage and decided to sit at a table near Siti.
Id: Setelah memesan, Pak Joko membawa segelas Kopi Tubruk panas untuk Budi.
En: After placing his order, Pak Joko brought a steaming cup of Kopi Tubruk for Budi.
Id: Budi mengambil gelas itu dengan hati berdebar, dia ingin terlihat tenang dan memikat di depan Siti.
En: Budi took the cup nervously, wanting to appear calm and charming in front of Siti.
Id: Namun, saat Budi mencoba memberikan senyum termanisnya kepada Siti, tangan Budi tergelincir dan Kopi Tubruk tumpah ke bajunya.
En: However, as Budi attempted to give his sweetest smile to Siti, his hand slipped and the Kopi Tubruk spilled onto his shirt.
Id: "Aduh!
En: "Ouch!"
Id: " pekik Budi karena panasnya kopi di bajunya.
En: exclaimed Budi from the heat of the coffee on his shirt.
Id: Seluruh warung menoleh ke arah Budi.
En: The whole stall turned to look at Budi.
Id: Siti yang terkejut, langsung menutup bukunya dan melihat ke arah kejadian.
En: Siti, startled, immediately closed her book and looked towards the commotion.
Id: Budi merasa malu, pipinya merah padam.
En: Budi felt embarrassed, his cheeks flushed.
Id: Namun, Siti, dengan kebaikannya, berdiri dan mengambil beberapa tisu.
En: However, Siti, with her kindness, stood up and took some tissues.
Id: "Kamu baik-baik saja?
En: "Are you okay?"
Id: " tanya Siti sambil memberikan tisu ke Budi.
En: Siti asked, offering the tissues to Budi.
Id: Budi, yang masih merasa tidak percaya dengan apa yang terjadi, hanya bisa mengangguk.
En: Budi, still in disbelief about what had happened, could only nod.
Id: "Maafkan aku, tidak sengaja," kata Budi lirih.
En: "I'm sorry, it was an accident," Budi said softly.
Id: Siti tersenyum lembut.
En: Siti smiled gently.
Id: "Tidak apa-apa, kecelakaan itu bisa terjadi pada siapapun," jawabnya dengan suara yang menenangkan.
En: "It's okay, accidents can happen to anyone," she replied in a calming voice.
Id: Setelah kejadian itu, Siti dan Budi menjadi akrab.
En: After that incident, Siti and Budi became close.
Id: Mereka sering duduk bersama di warung Pak Joko, menikmati kopi dan berbincang.
En: They often sat together at Pak Joko's stall, enjoying coffee and conversations.
Id: Budi belajar bahwa kecelakaan tidak harus memalukan, tapi bisa menjadi awal dari persahabatan yang indah.
En: Budi learned that accidents don't have to be embarrassing, but can be the beginning of a beautiful friendship.
Id: Dan bagi Siti, terkadang, cangkir kopi yang tumpah membawa lebih dari sekedar noda, ia membawa kesempatan untuk mengenal hati seseorang.
En: And for Siti, sometimes, a spilled cup of coffee brings more than just a stain, it brings the opportunity to get to know someone's heart.
Vocabulary Words:
- bustling: ramai
- roadside: pinggir jalan
- stall: warung
- invigorating: menggugah semangat
- aroma: aroma
- lifts: mengangkat
- spirits: semangat
- passing by: lewat
- owned: dimiliki
- friendly: ramah
- middle-aged: paruh baya
- bright: cerah
- village: desa
- recently: baru-baru ini
- decided: memutuskan
- interested: tertarik
- sweet: manis
- often: sering
- seen: terlihat
- reading: membaca
- corner: pojok
- immersed: tenggelam
- pages: lembaran
- gathered: mengumpulkan
- courage: keberanian
- near: dekat
- order: memesan
- brought: membawa
- steaming: panas
- cup: gelas
Información
Autor | FluentFiction.org |
Organización | Kameron Kilchrist |
Página web | www.fluentfiction.org |
Etiquetas |
Copyright 2024 - Spreaker Inc. an iHeartMedia Company